PAREPARE – Ketua DPRD Parepare, Kaharuddin Kadir, menyoroti kondisi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sebagian besar hanya bersifat catatan administratif tanpa bisa dimanfaatkan langsung oleh pemerintah kota.
Dalam resesnya, Kaharuddin membeberkan bahwa PAD Parepare tahun ini mencapai sekitar Rp312 miliar. Namun, lebih dari Rp250 miliar di antaranya bersumber dari dua rumah sakit, yakni RS Andi Makkasau yang menghasilkan lebih dari Rp200 miliar, serta RS Asri Ainun Habibie yang menyumbang sekitar Rp47 miliar.
“Kalau kita hitung, PAD kita Rp312 miliar, tapi 250 miliar di antaranya hanya dicatat dari dua rumah sakit. Karena status rumah sakit sebagai badan layanan umum daerah (BLUD), uangnya tidak masuk ke kas daerah, melainkan dikelola langsung oleh rumah sakit,” jelas Kaharuddin, Rabu (17/9/2025)
Dengan kondisi itu, kata dia, Pemkot Parepare sebenarnya hanya bisa mengelola sekitar Rp52 miliar dari total PAD. Hal ini dinilai jauh dari kata ideal untuk menopang kebutuhan belanja daerah.
“Berarti PAD kita kecil sekali yang bisa disentuh langsung. Jangan sampai ini menimbulkan kesan seolah-olah pendapatan besar, tapi nyatanya Pemkot tidak bisa gunakan. Ini yang akan kita evaluasi,” tegasnya.
Kaharuddin juga mengingatkan potensi kebocoran PAD di sektor-sektor lain, termasuk retribusi lapangan dan fasilitas umum. Ia menilai perlu ada evaluasi menyeluruh agar PAD benar-benar berimbang dengan