Sinjai – Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif, meninjau langsung pelaksanaan program Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kelurahan Lappa, Kecamatan Sinjai Utara, pada Selasa (30/9/2025). Peninjauan ini dilakukan di sela kegiatan penyerahan bantuan stimulus dan dokumen kependudukan baru bagi korban kebakaran di wilayah Lengkonge. Kunjungan ini menegaskan komitmen Pemerintah Daerah dalam pengentasan kemiskinan serta peningkatan kualitas hidup melalui penyediaan tempat tinggal yang layak dan sehat bagi 103 keluarga kurang mampu yang menjadi sasaran program tahun ini.
Ratnawati: Bukti Sinergi Pembangunan dan Pemenuhan Hak Dasar
Ratnawati Arif menyatakan bahwa kunjungan ini merupakan bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menghadirkan pembangunan yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat. Ia menekankan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar, seperti tempat tinggal yang layak, adalah hak setiap warga.
“Alhamdulillah, tahun ini bantuan RTLH kembali menyasar warga Sinjai. Kita lihat sendiri, rumah yang dulu bocor di bagian atap dan dinding, sekarang sudah layak huni. Bahkan yang sebelumnya tidak memiliki toilet, kini sudah dilengkapi dengan sanitasi yang baik,” kata Bupati Ratnawati, dikutip dari keterangan resminya.
Program RTLH, atau bedah rumah, disebut tidak hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya mewujudkan masyarakat yang sehat dan bermartabat. “Mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, sekaligus memenuhi hak dasar mereka. Semua ini adalah hasil sinergi pembangunan yang kita hadirkan bersama,” tambahnya.
Fokus Program RTLH: Menciptakan Rumah Sehat Menyeluruh
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kabupaten Sinjai, A. Syarifuddin, membeberkan bahwa program bantuan perbaikan RTLH tahun 2025 menyentuh 103 warga kurang mampu.
Dari total penerima, 10 unit bersumber dari APBD, 90 unit dari APBN, dan 3 unit dari Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sinjai.
A. Syarifuddin menjelaskan adanya perbedaan fokus perbaikan tahun ini. Jika sebelumnya hanya mencakup atap, lantai, dan dinding, kini fokus perbaikan diperluas mencakup atap, lantai, dinding, dapur, dan sanitasi. Hal ini untuk memenuhi kriteria rumah sehat.
“Ada perbedaan dari fokus perbaikan tahun ini karena mencakup rumah sehat. Program ini dirancang untuk menciptakan rumah sehat secara menyeluruh, sebagai upaya preventif terhadap stunting dan gizi buruk,” jelas A. Syarifuddin.
Perubahan fokus ini beriringan dengan dana stimulan yang dikucurkan sebesar Rp25 juta per unit rumah. Di akhir peninjauan, Bupati Ratnawati turut menyalurkan bantuan sembako bagi keluarga penderita balita stunting di Kelurahan Lappa.